Minggu, 30 Agustus 2020

Agustus 30, 2020 0

Kembaran Wuling Almaz Tertangkap Kamera Tengah Diuji di India


 

Kembaran Wuling Almaz tertangkap kamera tengah diuji di India. Kembaran Wuling Almaz yang dimaksud adalah MG Hector.

Dibangun menggunakan platform yang sama dengan Wuling Almaz, MG Hector akan memasuki tahun kedua di Tanah Hindustan. Dan model yang tengah diuji tersebut diyakini sebagai model 2021.

Dilansir dari Rushlane, Hector facelift terlihat sedang dites lagi, di Vadodara dekat dengan fasilitas MG Motor di Halol, Gujarat. Potretnya terlihat pada video yang diunggah melalui channel YouTube Barodian boy Jatin.

Dalam potret itu, terlihat MG Hector mendapatkan ubahan pada sisi ekstriornya yakni, pada grille berdesain jaring berwarna hitam dengan garis krom, desain lampu depan yang tampak berbeda, dan bumper depan. Sedangkan peleknya kini dual-tone dengan desain anyar.

Selain hal itu, profil sampingnya masih sama dengan model saat ini. Sementara di bagian belakang terlihat bahwa Hector mendapatkan hiasan hitam baru dengan garis bawah krom tebal yang menghubungkan dua lampu belakang.

Interior

Selain pada eksterior, diharapkan interior dan fiturnya juga ditingkatkan. Diharapkan SUV ini diberi tambahan fitur seperti iSmart suite yang diperbarui, layar sentuh 10,4 inci, kontrol iklim otomatis, powered tailgate, ventilasi AC belakang, sunroof panel ganda, dan power adjustable driver's seat.

Sementara dapur pacunya tampaknya masih akan sama dengan saat ini, yakni dua pilihan mesin turbo 1.5L bertenaga 141 bhp dan turbodiesel 2.0L bertenaga 168 bhp.

Mesin bensin juga diprediksi ditambah dengan unit mild-hybrid. Sedangkan transmisinya terdiri dari pilihan manual 6-percepatan dan otomatis DCT 6-percepatan. Hector diesel otomatis juga diharapkan muncul pada versi facelift tahun depan.

Minggu, 16 Agustus 2020

Agustus 16, 2020 0


  

Hyundai Motor Group bekerja sama dengan Samsung Harman International untuk mengembangkan RANC (Road-noise Active Noise Control), sebuah sistem pada mobil yang tidak hanya mengurangi suara bising dari jalanan, bahkan diklaim bisa menghilangkannya.

Sistem ini pertama kali digunakan pada Hyundau GV80 dengan menyematkan velocity sensors, amplifiers, microphones, Digital Signal processor (DSP), dan sistem audio bawaan. Berkat sensor yang disematkan pada suspensi dan sasis, RANC bisa melakukan perhitungan tingkat getaran dari jalan, lalu data tersebut dikirimkan ke DSP.

Dilansir Autoevolution, setelah itu prosesor tersebut akan melakukan kalkulasi dan menghasilkan gelombang anti-bising yang disebarkan ke seluruh kabin melalui sistem audio. Hasilnya diklaim bisa menetralkan suara bising dari luar.

Menurut tim insinyur yang merancang RANC, suara bising seperti mesin dan jalanan bisa masuk ke dalam kabin dalam waktu 0,009 detik. Oleh karena itu, gelombang anti-bising bisa dihasilkan dalam waktu 0,002 detik saja.

Mobil Listrik Hyundai Tetap Perlu Servis Berkala, Berikut Komponen yang Diperiksa

Beberapa waktu lalu PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) meluncurkan mobil listrik Hyundai Ioniq dan Hyundai Kona Electric.

Keduanya merupakan mobil listrik bertenaga baterai murni yang dijual oleh pabrikan asal Korea Selatan tersebut di pasar otomotif Tanah Air.

Jelas, baik Hyundai Ioniq maupun Hyundai Kona Electric, sama-sama menggunakan motor listrik yang disokong baterai Li-Ion sebagai penggeraknya. Hal ini tentu memunculkan pertanyaan terkait servis berkalanya.

"Semua dealer Hyundai di Indonesia sudah dipersiapkan untuk bisa melakukan perawatan dan perbaikan mobil listrik. Teknisi kami juga mumpuni karena kami sudah memberikan pelatihan sebelumnya, berikut peralatan dan suku cadangnya," terang Putra Samiaji, General Manager Service HMID. 

"Di setiap dealer kami juga sudah tersedia charger untuk mobil listrik. Jadi, kapan pun konsumen kami membutuhkan charging, bisa datang langsung ke dealer kami untuk pengisiannya," tambahnya saat sesi konferensi pers virtual Jumat lalu (6/11). 

Servis Berkala

Selain itu, untuk servis berkala Hyundai Ioniq dan Hyundai Kona Electric bisa dilakukan setelah menempuh 15.000 km atau 1 tahun. Jaraknya memang lebih jauh dibanding mobil konvensional lantaran tak banyak komponen yang bergerak.

Penggantian komponen setiap servis berkala pun tak sebanyak pada mobil konvensional. Di kendaraan listrik, bagian yang harus rutin diperiksa dan tergolong fast-moving hanyalah ban, kampas rem beserta piringan cakram, dan sistem pencahayaan.